
H. Charlie Suherli, pemilik Soto Sadang Asli menjelaskan bahwa resep sotonya merupakan warisan dari kedua orangtuanya yang pertama kali terjun di bidang kuliner. “Awalnya Ibu saya memiliki sebuah warung dengan berjualan lontong sayur, kemudian berkembang menjadi sebuah warung nasi. Karena usaha ini semakin banyak pesaingnya, maka saya dan ibu berpikir untuk menciptakan suatu makanan khas yang bisa menjadi ciri khas Purwakarta dan akhirnya terciptalah Soto Sadang,” ujar H Charlie.
Pada perkembangannya soto sadang menjadi usaha keluarga, beberapa anggota keluarga ikut membuka usaha soto sadang, disini timbul sedikit perbedaan dari bahan yang dipakai misalnya dari jenis daging ayam yang dipakai.
“Soto Sadang Asli pasti menggunakan ayam kampung, sedangkan Soto Sadang menggunakan ayam ras sebagai bahannya, karena itu timbul pula perbedaan kualitas, rasa, dan harga. Namun walapun begitu kami tetap saling berhubungan baik,” terang H Charlie. Baik Soto Sadang Asli maupun Soto Sadang keduanya sudah dipatenkan.
Untuk mencicipi semangkuk soto sadang asli pelanggan cukup membayar dengan uang sebesarRp17 ribu untuk soto bening dan Rp18 ribu untuk soto santan.
0 Klien Merespon Bisnis Anda:
Posting Komentar
Opini dan Saran Anda untuk Bisnis ini..